Beringasnya Perlakuan Mama Andre Kepadaku

Agustus 08, 2018
Cerita Sex Terbaru : Beringasnya Perlakuan Mama Andre Kepadaku - Hallo Semuanya, Disini kalian semua bisa baca Cerita Mesum Terbaru, semoga bisa membantu menjadi bahan coli untuk kalian semua para lendir maniak.

Selamat membaca dan Lemass membaca Cerita Dewasa Hot di tahun 2017.

Judul Cerita : Beringasnya Perlakuan Mama Andre Kepadaku

lihat juga Cerita Sex yang tidak kalah serunya dan di jamin bisa meningkatkan libido :



Sebelum Membaca Saya sarankan untuk menyiapkan Tisue yang banyak.

Dan kalau kalian suka membaca disini tolong dong di beritahu kepada teman atau kerabat yang sesama lendir maniak juga.

Baca Cersex Beringasnya Perlakuan Mama Andre Kepadaku Bergambar Hot Paling Baru

Minggu pagi yang cerah. Andre sarapan berdua saja dengan Mamanya di rumah. Biasanya acara sarapan hari minggu mereka lakukan bertiga bersama dengan papanya. Soalnya di harihari lain, tidak ada kesempatan untuk mereka dapat sarapan bersama, apalagi makan siang bahkan makan malam. Kesibukan kedua orang tuanya, menyebabkan mereka hanya dapat berkumpul bersama di hari minggu pagi.
Beringasnya Perlakuan Mama Andre Kepadaku

Papanya yang seorang direktur jenderal di Departeman Dalam Negeri selalu padat dengan kegiatan kantor. Sedangkan sang Mama yang aktivis kegiatan sosial selalu sibuk dengan urusan arisan, urusan anakanak panti asuhan, anakanak jalanan, anakanak pengungsi Aceh, Maluku dan segala macam anakanak lainnya. Akhirnya Andre, sang anak semata wayang, malah kurang diperhatikan.
Pagi itu, sang papa tidak bisa ikut sarapan bersama karena sedang melakukan kunjungan ke daerah. Katanya sih meninjau pelaksanaan otonomi daerah di tiga propinsi. Paling cepat baru kembali minggu depan. Meskipun kadangkala Andre merasa sedih karena sering ditinggal sendirian di rumah, namun Andre sesungguhnya menikmati kesibukan kedua orang tuanya itu. Rumah yang selalu sepi membuatnya lebih punya banyak kesempatan untuk memuasmuaskan nafsunya di rumah. Ia bisa melakukannya dengan Cindy, sang pacar, atau dengan Calvin teman sekaligus yang mengajarinya menjelang ujian akhir dan SPMB, atau juga ramerame dengan temantemannya dari Tim Basket SMU Dwi Warna.
Hari ini Mama pergi lagi Ma? tanya Andre berbasabasi pada Mamanya. Ia tahu pasti, sesudah sarapan nanti Mamanya pasti ngeluyur dari rumah dan baru pulang hampir tengah malam.
Iyalah sayang. Kamu kan tahu, Aceh sedang bergolak nih. Jadinya Mama makin sibuk mengurusi pengiriman stock makanan untuk saudarasaudara kita disana sayang, jawab Mamanya dengan senyum penuh kebijakan.
Harus itu Ma, Andre juga mau pergi nih abis sarapan, kata Andre.
Belajar bersama Calvin lagi? tanya Mama, sambil memasukkan sepotong roti bakar melalui bibirnya yang tipis.
Diusia yang hampir empat puluh tahun, Mama Andre masih kelihatan sangat cantik. Tubuhnya padat seperti gadis usia dua puluh tahunan saja. Gimana enggak, sang Mama kan rajin fitness dan makan makanan suplemen plus minum jamu untuk menjaga stamina dan kekencangan otot serta kulitnya.
Enggak Mah, Maen basket sama anakanak,
Lho, kamu kan sudah dekat ujian akhirnya sayang. Kok bukannya belajar bareng Calvin, malah maen basket?
Ini juga main basketnya bareng Calvin kok Mah,
Hmm,
Iya. Kata Calvin, sekalikali perlu refresing juga agar pikiran tidak butek karena belajar terusmenerus. Selain itu kesegaran tubuh kan harus dijaga ma,
Gitu ya. Kalau gitu ya terserah. Yang penting kamu belajarnya yang bagus ya sayang, supaya bisa lulus dengan nilai baik di ujian akhir nanti. kalau nilai kamu kurang bagus, citacita kamu untuk masuk Akademi Angkatan Udara kan bisa gagal sayang
Beres Mah, Yang penting Mama doain Andre selalu ya,
Pasti sayang, jawab Mamanya dengan senyum sayang.
Andre melahap potongan roti bakarnya yang terakhir. Kemudian berpamitan pada Mamanya,
Andre pergi duluan ya Mah Mama kapan berangkatnya? tanya Andre sambil mencium pipi Mamanya.
Setelah Mama beresberes dulu sayang,
Pergi sama Mas Dharma, Ma?
Iya dong sayang. Abis sama siapa lagi. Kan supir Mama cuman dia satusatunya,
Oke deh Mah Andre berangkat kalau gitu, kata Andre, disandangkannya ransel olah raganya ke bahunya.
Hatihati ya sayang,
Andre menuju garasi di samping rumah untuk mengambil sepeda motornya. Ia bertemu dengan Mas Dharma disana. Supir Mamanya itu sedang asyik berbasahbasah ria, mencuci sedan milik Mamanya.
Selamat pagi Mas Andre, sapa Mas Dharma ramah pada Andre sambil tersenyum manis memamerkan barisan giginya yang rapi dan putih.
Pagi Mas Dharma. Masih nyuci mobil Mas? Mama sudah mau berangkat tuh,
Waduh, Mas harus buruburu kalau gitu, jawabnya.
Kemudian ia sibuk mengelap mobil sedan itu dengan kain yang masih kering. Andre memandangi cowok itu dengan serius. Gimana enggak serius, Mas Dharma ini orangnya ganteng. Bodynya putih bersih dan kekar. Saat ini ia hanya menggenakan celana pendek tanpa atasan, memamerkan dada bidangnya yang dihiasi bulubulu halus nan lebat.
Dengan cueknya di depan Andre, Mas Dharma mengangkatangkat tangannya yang berotot itu saat mengelap atap mobil. Bulubulu lebat di lipatan ketiaknya yang putih itu terpampang jelas di mata Andre. Membuat jakun remaja ganteng itu naik turun menahan nafsu. Rencana Andre untuk segera meluncur menuju rumah Calvin akhirnya tertunda. Andre merasa sayang kehilangan kesempatan menikmati pemandangan bagus di depan matanya ini. Pelanpelan ransel yang tadi sudah disandangnya diletakkannya di lantai. Ia mendekati Mas Dharma, purapura mengamati kegiatan mencuci mobil supir ganteng itu.
Mas, bagian atas ini masih basah nih, komentarnya, ia tak mau menimbulkan kecurigaan Mas Dharma.
Mas Dharma ini sebenarnya adalah salah satu dari dua orang ajudan papanya Andre yang bertugas di rumah mereka. Usianya masih muda, baru 24 tahun. Asli Manado. Dia lulusan STPDN. Demikian juga Mas Fadly ajudan papa Andre yang satu lagi, yang saat ini mendampingi sang papa melaksanakan tugas ke daerah. Mereka berdua bertugas sejak sang papa diangkat menjadi dirjen.
Kedua ajudan ini samasama kekar. Maklum aja ketika pendidikan dulu mereka kan dididik semi militer. Kebetulan juga keduanya memiliki paras yang ganteng. Saat sang papa memperkenalkan kedua ajudan itu kepadanya, Andre blingsatan. Waktu itu keduanya datang dengan menggenakan seragam semi ketat. Andre dapat melihat dengan jelas otototot terlatih dibalik seragam mereka itu. Tonjolan besar di selangkangan mereka membuat kontol Andre ngaceng berat. Akhirnya untuk menuntaskan birahinya yang memuncak Andre melakukan onani di kamarnya, ia belum berani untuk ngajak mereka berhubungan sex. Andre selalu berharap suatu saat dia bisa ngerjain kedua ajudan itu. Namun sampai saat ini harapannya itu tak pernah kesampaian.
Berdiri dekatdekat Mas Dharma membuat birahi Andre semakin meningkat. Batang kontolnya sudah berdenyutdenyut. Ia tak mau ngecret sambil berdiri karena horny ngelihatin Mas Dharma. Segera ia meninggalkan ajudan jantan itu. Dalam pikirannya kemudian, lebih baik dia segera menuju rumah Calvin. Disana ia bisa menuntaskan hasratnya pada temannya itu sebelum mereka berangkat ke sekolah untuk main basket.
Sepanjang perjalanan menuju ke rumah Calvin, bayangan lekuklekuk tubuh Mas Dharma sang ajudan ganteng, menarinari di benak Andre. Apalagi ketika tadi Mas Dharma asyik nungging mengelap mobil, bongkahan buah pantat sang ajudan yang montok itu benarbenar membuatnya ngiler.
Andre hampir tiba di rumah Calvin. Tibatiba disadarinya ransel olah raganya tak tersandang dipunggungnya. Garagara mengamati sang ajudan ia terlupa mengambilnya lagi saat pergi. Segera Andre memutar laju sepeda motornya kembali ke rumahnya. Gimana dia mau main basket kalau pakaian basket tak dibawanya.
Tak sampai lima belas menit, Andre sudah kembali ke rumah. Dilihatnya mobil sedan sang Mama yang mengkilap masih terparkir dengan rapi di garasi.
Dasar Mama, beresberes aja lama banget, pikirnya.
Dicarinya ranselnya di garasi, namun tak ditemukannya disana. Kemana ya? Ia segera menuju dapur mencari Mbak Minah, pembantu rumahnya. Barangkali pembantunya itu menyimpan tasnya.
Eh, Mas Andre. enggak jadi perginya Mas? tanya Mbak Minah.
Tadi sudah pergi. Tapi ransel saya ketinggalan. Mbak ada lihat enggak?
Enggak ada Mas. Memangnya tadi Mas Andre tinggalin dimana?
Di garasi, waktu Mas Dharma nyuci mobil tadi,
Mungkin dibawa sama Mas Dharma kalau gitu,
Mas Dharma kemana Mbak?
Mungkin di kamarnya Mas, kan mau pergi dengan ibu,
Andre segera menuju kamar tidur Mas Dharma. Tapi tak ada orang disana. Ia hanya menemukan dua tempat tidur yang kosong, milik Mas Dharma dan Mas Fadly. Kamar mandi didalam ruangan kamar itu juga kosong. Ia kembali ke dapur menemui Mbak Minah.
Enggak ada Mbak, kemana ya?
Coba liat di ruang kerja Bapak Mas. Tadi ibu menyuruh saya memanggil Mas Dharma ke ruang kerja Bapak. Tapi apa masih disana ya? Coba liat dulu Mas,
Andre segera menuju ruang kerja papanya yang terletak disamping kamar tidur kedua orang tuanya itu. Sesampainya disana dilihatnya pintu kamar kerja sang papa tertutup. Ia memutar gerendel pintu itu, ternyata terkunci. Andre segera menuju kamar kedua orang tuanya. Barangkali Mamanya masih di kamar itu beresberes. Ia bisa bertanya tentang keberadaan Mas Dharma pada Mamanya. Diputarnya gerendel pintu kamar itu, ternyata tidak terkunci. Andre segera memasuki kamar besar itu. Mamanya tidak terlihat duduk di meja riasnya. Matanya menelusuri seluruh isi kamar. Kosong. Pintu kamar mandi Mamanya terbuka, tak ada orang disana.
Matanya kemudian tertumbuk pada pintu penghubung antara ruang kerja papanya dengan kamar tidur kedua orang tuanya itu. Pintu itu dilihatnya buka sedikit. Andre mendekati pintu itu. Barangkali Mamanya ada disana, pikirnya. Ketika langkahnya semakin dekat dengan pintu kamar itu, telinganya tibatiba menangkap suarasuara dari ruang kerja papanya. Ia menghentikan langkahnya, mencoba berkonsentrasi mendengarkan suara itu. Tibatiba jantung Andre berdegup dengan keras. Perasaannya mulai tidak enak. Suara yang didengarnya itu adalah suarasuara eranganerangan tertahan, milik lakilaki dan perempuan.
Andre semakin mendekat ke pintu kamar yang terkuak itu. Ia longokkan kepalanya sedikit ke celah pintu yang terbuka itu. Serta merta mata Andre melotot melihat pemandangan di ruang kerja papanya itu. Diatas meja kerja papanya, dua manusia lain jenis dalam keadaan bugil sedang asyik memacu birahi dengan penuh nafsu. Kedua manusia itu tiada lain tiada bukan adalah Mamanya dan Mas Dharma sang ajudan! Kaki Andre terasa lemas, jantungnya seperti mau copot.
Dari tempatnya berdiri saat ini ia dapat melihat sang Mama sedang ditindih oleh Mas Dharma. Mama Andre telentang dengan kaki mengangkang lebar diatas meja, sedangkan diatasnya Mas Dharma melakukan genjotan pantat dengan gerakan yang cepat dan keras sambil bibirnya melumat bibir sang Mama dengan buas. Meskipun ia tak bisa melihat batang kontol Mas Dharma, karena terhalang oleh paha Mamanya, namun ia yakin seyakinyakinnya, batang kontol milik ajudan ganteng itu sedang mengebor lobang vagina Mamanya tanpa ampun. Baik Mamanya maupun Mas Dharma samasama mengerangerang keenakan.
Andre tak pernah menyangka akan menyaksikan peristiwa ini. Ia tak pernah menyangka Mamanya akan melakukan zinah dengan ajudan papanya sendirinya. Mamanya yang selama ini dikenalnya sebagai aktivis kegiatan sosial dan selalu berbicara soal normanorma moral, ternyata melakukan perselingkuhan di ruang kerja milik suaminya sendiri!
Andre tidak tahu harus melakukan apa. Ia sangat marah. Mukanya merah, tangannya mengepalngepal menahan amarah yang membara. Ia menarik kepalanya dari celah kamar. Dengan kesal dihempaskannya tubuhnya ke atas tempat tidur orang tuanya. Dari ruang kerja papanya terdengar racauanracauan mesum dari mulut Mamanya dan sang ajudan.
Ohh.. Ohh.. Enakkhh.. Terusshh.., racau Mamanya.
Hihh.. Hihh.. Apahh.. Yang enakhh.. Hihh.. Buh..,
Konthollsshh.. Kamuhh.. Dahrmahh.. Ouhh..,
Ibuh sukahh.. Hihh.. Ouhh.. Ouhh.. Sukahh??,
Sukahh.. Besar.. Bangethh.. Ouh.. Dharmahh..,
Hihh.. Mememkhh.. Ibuhh.. Jugahh.. Enakk.. Buhh.. Ohh..,
Enakhh?? Benar.. Enakhh.. Darmahh..??
Yahh.. Iyahh.. Buhh..,
Meskipun sangat marah, racauan yang didengarnya itu sungguhsungguh sangat merangsang. Birahinya mulai bangkit. Akhirnya meskipun dilanda kemarahan, remaja ganteng itu kembali mendekati pintu penghubung kamar itu. Ia kembali mengintip persenggamaan mesum Mamanya dan Mas Dharma itu. Persenggamaan mereka sangat bersemangat dan kasar, racauan mereka benarbenar sangat merangsang, akibatnya Andre tak mampu menahan kontolnya yang mulai mengeras. Tangannya kemudian menyusup ke balik celananya, meremasremas batang kontolnya sendiri.
Enakhh.. Manah.. Samah.. Ohh.. Memmek.. Bu.. Menterihh.. Ohh.., racau Mamanya lagi.
Enakkhh.. Mememkhh.. Ibuhh..,
Mmmasakhh sihh.. Dharamahh.. Oohh.. Yesshh.. Disituhh.. Ahh..,
Iyahh.. Buhh.. Masih.. Serethh.. Ohh.. Njepithh..,
Andre kaget mendengar racauan itu. Tak disangkanya ternyata Mas Dharma ini pernah ngentot sama istri menteri juga rupanya.
Kalauhh.. Samahh.. vagina.. Fenihh.. Pacarhh.. Kamuhh..?
Ohh.. Samah.. Samahh.. Enaknyahh, .. Buh.. Ohh..,
Dasarhh.. Sshh.. Gombalhh.. Ouhh..,
Ohh.. Ohh.. Ohh.. Yahh.. Ohh., ..,
Kerashh.. Oohh.. Besarhh bangethh.. Ohh..,
Besar manahh buhh.. Sama kontolhhsshh.. Fadlyhh.. Ohh..,
Samahh.. Samahh.. Sayanghh.. Ohh.. Yesshh..,
Mas Fadly??!! Andre benarbenar tak menyangka. Ternyata Mamanya pernah juga ngerasain batang kontol ajudan papanya yang satu lagi itu.
Beberapa saat kemudian sang Mama dan Mas Dharma berganti posisi. Mas Dharma tidur telentang diatas meja kerja dengan kedua pahanya yang kokoh dan berbulu itu menjuntai ke bawah. Sang Mama kemudian duduk diatas selangkangan Mas Dharma. Saat Mas Dharma mengatur posisi, Andre sempat melihat barang perkasa Mas Dharma dengan jelas. Benarbenar besar, gemuk dan panjang dihiasi dengan bulu jembut yang lebat. Panjangnya sekitar dua puluh centimeter. Pantes aja Mamanya keenakan banget.
Andre membayangkan bagaimana bila kontol besar milik Mas Dharma itu membetot lobang pantatnya. Pasti gesekannya terasa banget. Lebih terasa dari punya si Wisnu, teman basketnya yang putra bali itu. Tibatiba muncul pikiran nakal di benak Andre. Ia ingin ngerjain Mamanya dan sang ajudan. Dikeluarkannya ponsel mungilnya yang memiliki fasilitas video phone itu dari saku celananya. Sambil terus meremasremas kontolnya sendiri, Andre merekam persenggamaan mesum Mamanya dan Mas Dharma itu.
Sang Mama menggenjotkan pantatnya naik turun dengan keras. Mas Dharma membalas dengan genjotan pantat yang tak kalah keras. Suara tepokan terdengar keras,
Plokk.. Plokk.. Plokk.. Plokk..,
Kamar kerja papa Andre diramaikan dengan suarasuara erangan, jeritan, desahan dari mulut Mamanya dan Mas Dharma.
Hahh.. Hahh.. Hahh.. Ohh.. Tekan lebihh.. Dalamhh, erangan Mas Dharma kedua tangannya meremasremas payudara Mama Andre.
Hihh.. Beginihh.. Hihh..,
Lagihh.. Ohohh.. Ahh.. Ahh..,
Hihh.. Beginihh.. Ohh..,
Yeshh.. Yeshh.. Terusshh.. Ohh.. Ohh..,
Tibatiba tubuh Mas Dharma yang tadi berbaring bangkit. Dalam posisi tubuh menekuk, kepalanya bersarang di payudara sang Mama yang besar dan bergoyanggoyang akibat genjotan yang mereka lakukan. Dengan buas Mas Dharma mengisap pentil payudara sang Mama yang kemerahan.
Ohh.. Dharmahh.. Nakalhh kamuhh.. Ohh.. Enakhh.., Mama meracau semakin menggila.
Kepalanya bergoyang ke kiri ke kanan. Rambut yang sebahunya yang basah oleh keringat berkibarkibar. Mama Andre benarbenar keenakan. Kedua tangan sang Mama memeluk punggul lebar Mas Dharma dengan kuat. Tak sampai lima menit dalam posisi seperti itu. Tibatiba genjotan Mama berhenti. Mulutnya meraung keras. Pantatnya bergetar menekan keras menggencet selangkangan Mas Dharma. Tubuhnya yang basah oleh keringat berkelojotan.
Ahh.. Akuhh sampaihh.. Ouhh.., erangnya.
Mas Dharma terus menyelomoti payudara sang Mama. Semenit kemudian kepala sang Mama terlihat bertumpu ke bahu Mas Dharma. Ia lemas karena orgasmenya.
Saya lanjuthh yah buhh.., kata Mas Dharma minta ijin melanjutkan. Soalnya orgasmenya belum datang.
Silakan Dharmahh.. Ohh.., suara sang Mama terdengar lemas.
Mas Dharma kemudian turun dari meja kerja itu. Tanpa melepaskan kontolnya dari lobang vagina sang Mama, Mas Dharma membopong tubuh sang Mama kemudian membaringkannya telentang diatas lantai yang berkarpet. Kemudian ia kembali melanjutkan pekerjaannya menyetubuhi sang Mama. Andre bisa melihat tubuh Mamanya yang lemas itu dikentot Mas Dharma dengan penuh keperkasaan.
Sakit buhh.. Ahh..?
Terus sayanghh.. Saya istirahat sebentar ahh.. Kamuhh terusshh ajahh.. Ohh..
Tak sampai lima menit sang Mama kembali bergairah. Pantatnya kembali bergerakgerak dengan luwes membalas gerakan Mas Dharma. Rupanya sang Mama tak mau hanya menjadi objek. Tibatiba ia membalikkan posisi, untuk kemudian menindih tubuh atletis sang ajudan ganteng yang bersimbah keringat. Dengan penuh semangat sang Mama kemudian menggenjot pantatnya naik turun mengocok batang kontol Mas Dharma dengan memeknya yang basah dengan cairan lendirnya sendiri, sambil menciumi bibir ajudan muda ganteng itu dengan binal. Dari mulutnya keluar eranganerangan,
Urghh.. Urghh.. Yahh.. Yahh,
Ohh.. Ibuhh.. Ohh.. Buashh.. Banget.. Ohh.., racau Mas Dharma.
Kamuhh.. Sukahh.. Kanhh..,
Begitulah. Permainan cabul antara Mamanya Andre dan Mas Dharma yang memakan waktu tak kurang dari dua jam itu akhirnya usai dengan skor 52 untuk kemenangan Mas Dharma. Maksudnya, sang Mama ngecret tiga kali, sedangkan Mas Dharma ngecret dua kali saja didalam vagina sang Mama.
Andre sendiri ngecret dua kali. Sperma kentalnya melumuri daun pintu kamar penghubung. Ia sangat terangsang menyaksikan live show sang Mama dan Mas Dharma. Ia tak sabar untuk segera dapat mengerjai sang ajudan yang gila ngentot itu. Dengan tubuh yang masih terasa lemas akibat orgasme, perlahanlahan Andre meninggalkan kamar orang tuanya. Spermanya yang menempel di daun pintu kamar dibersihkannya terlebih dahulu. Saat meninggalkan kamar, Andre, masih sempat melirik Mamanya dan Mas Dharma yang berbaring saling berpelukan di lantai. Keduanya terlihat sangat lelah.
Andre segera melaju kembali dengan sepeda motornya menuju rumah Calvin. Sepanjang perjalanan ia menyusun rencana untuk mengerjai Mamanya dan Mas Dharma nanti. Ia tersenyumsenyum cabul membayangkan rencananya itu.
Setiba di rumah Calvin, teman sekolahnya itu sudah menunggu di teras sambil duduk santai membaca majalah remaja. Calvin menggenakan tshirt putih polos dan celana jeans biru plus topi pet hitam. Wajah gantengnya tersenyum senang menyambut kedatangan Andre.
Kok telat Ndre? tanyanya.
Sorry Vin. Ada urusan sama Mama tadi, jawab Andre nyengir, Kita langsung cabut aja yuk. Sudah hampir jam sepuluh nih,
Calvin mengiyakan, segera ia duduk di boncengan, rapat di belakang tubuh Andre. Tangannya diletakkannya di paha Andre. Kemudian kedua remaja SMU itu melaju menuju sekolah mereka.
Kok enggak bawa baju olah raga Vin? tanya Andre di tengah perjalanan.
Enggak usahlah. Gue kan bukan anak basket. Kesana juga cuman mau liat permainan basket doang, jawabnya.
Liat permainannya, atau liat pemainnya nih? tanya Andre menggoda.
Duaduanya. Hehehe,
Vin, ini perasaan gue aja tahu emang benar sih?
Maksud lo?
Elo ngaceng ya? Kok rasanya ngeganjal nih di bokong gue,
Enak aja!
Andre tertawa ngakak. Sementara Calvin tersenyum malu di boncengan. Kontolnya memang sudah ngaceng sejak nungguin Andre dari tadi. Ia tak sabar menantikan apa yang akan terjadi nanti di sekolah.

Demikianlah Cerita Sex Terbaru : Beringasnya Perlakuan Mama Andre Kepadaku

Beringasnya Perlakuan Mama Andre Kepadaku, by cerita-ml-terbaru.blogspot.com dan Jangan lupa untuk Membaca sebelumnya yang tidak kalah seru.
Apakah Menurut Anda Atikel ini Bermanfaat? Silahkan Share menggunakan Akun Sosial Media Pilihan Kalian Dibawah ini. Terima kasih

Artikel Terkait

Previous
Next Post »